Pemilu Sarana Demokrasi, Sekretaris Dewan Pendidikan Pamekasan Ajak Jaga Kondusif Pasca Pilpres

    Pemilu Sarana Demokrasi, Sekretaris Dewan Pendidikan Pamekasan Ajak Jaga Kondusif Pasca Pilpres

    PAMEKASAN - Pasca Pilpres 2024 seluruh elemen masyarakat dihimbau untuk tetap mengedepankan kerukunan dan terus menguatkan persatuan.

    Sikap ini merupakan bentuk kedewasaan sekaligus wujud sikap moderat dalam berdemokrasi yang menjadi sistem dalam kehidupan berbangsa di Indonesia. Sikap moderat sendiri merupakan gen yang telah diwariskan nenek moyang dan leluhur bangsa Indonesia sejak zaman dulu yang harus terus dipegang teguh.

    Pemilu merupakan salah satu instrumen dalam kehidupan berdemokrasi yang setiap warga negara memiliki hak untuk menyalurkan hak pilih dan hak suaranya. Keterlibatan warga dalam proses demokrasi yang sudah diatur mekanismenya ini, merupakan ikhtiar untuk mewujudkan kemaslahatan bagi semua.

    Sekretaris Dewan Pendidikan Muhammad Subhan mengajak kepada seluruh warga Kabupaten Pamekasan dan warga Negara Indonesia secara umum bahwa pemilu adalah sarana Demokrasi untuk kita semua memilih mendapatkan pemimpin yang baik.

    Ia menilai secara umum, proses pemilu 2024 berjalan dengan baik.

    Terkait dengan hasil Pemilu, Jika ada pihak yang merasa kurang puas untuk dapat ditempuh melalui jalur hukum yang resmi sehingga bisa segera diproses. Aduanpun lanjutnya, harus didasari dengan bukti-bukti yang kuat sehingga tidak akan menimbulkan kegaduhan. (*) 

    pamekasan
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pasca Pungut Suara, Rektor UIM Pamekasan...

    Artikel Berikutnya

    Pasca Pilpres 2024, Ketua Aliansi Nelayan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Visi Indonesia Emas Namun Uang Kuliah Semakin Tak Terjangkau
    Hendri Kampai: Pemimpin Sejati Meninggalkan 'Legacy', Bukan Janji, Apalagi Hutang
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami